Ud Karya Indowood: Antara Fakta Mitos dan Tips membeli Rumah

Rabu, 21 November 2012

Antara Fakta Mitos dan Tips membeli Rumah

1. Lokasi
Mitos
: Jakarta macet, jangan beli rumah jauh-jauh, cari yang dekat Jakarta
Fakta: Salah. Hampir tidak mungkin mendapatkan rumah yang ‘representatif’ di Jakarta dengan harga yang terjangkau. Rumah dengan lingkungan yang layak hampir dipastikan jauh dari Jakarta.
Saran: Dewasalah dalam memilih lokasi rumah. Paling tidak untuk pasangan muda, rumah harus memberi kesempatan bagi sang anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Rumah dipinggiran hampir dipastikan memiliki udara yang lebih baik, lingkungan yang lebih asri dan faktanya memang banyak sekolah dasar/tk bagus berada di pinggiran
2. Pembiayaan
Mitos
: KPR kan berhutang, untuk apa berhutang sampai belasan tahun, rugi
Fakta: Salah. KPR merupakan produk bank yang dirancang untuk pembiayaan rumah. Segala strategi pembiayaan berikut dengan term of condition disesuaikan untuk pembiayaan rumah. Hampir semua karyawan (apalagi wiraswasta bukan) bekerja bisa mendapatkan rumah yang layak dengan program KPR yang ada saat ini.
Saran: Hampir dipastikan masalah anak muda (dan setiap orang pada umumnya) adalah mengenai pengelolaan keuangan. Mengambil KPR sebenarnya dapat diibaratkan dengan menabung. Dengan KPR kita sebenarnya akan dituntut disiplin menabung.
3. Waktu yang tepat membeli rumah
Mitos: Jangan beli rumah cepat-cepat, sabar saja, kumpulkan uang lebih banyak sehingga nanti rumah yang dibeli lebih baik
Fakta: Salah. Semakin cepat membeli rumah semakin baik, harga rumah akan selalu meningkat setiap tahunnya.
Saran: Belilah rumah sesegera mungkin, karyawan yang sudah 2 tahun bekerja seharusnya mampu mengambil rumah dengan kondisi keuangan dia saat itu. Pun jika karirnya meningkat lebih tinggi selalu ada opsi untuk menjual kembali atau membangun tambahan.
4. Rumah second atau rumah baru
Mitos: Jangan beli rumah second karena ini dan itu atau sebaliknya jangan beli rumah baru karena ini dan itu.
Fakta: Belum tentu. Sangat bergantung dengan kondisi dana yang kita miliki, ekspektasi rumah yang kita inginkan. Hampir dipastikan masalahnya adalah budget. Umumnya rumah second memerlukan pembiayaan awal yang lebih besar (dalam hal DP dan pajak misalnya)
Saran: Masing-masing ada kelebihan dan kekurangan, saran paling mudah: periksa dulu kondisi keuangan anda.
5. Kualitas rumah dari developer
Mitos: Jangan beli rumah di kompleks XYZ disana kualitas bangunannya buruk
Fakta: Benar. Hampir dipastikan, semua rumah dikompleks yang dibangun dengan sistem borongan dari developer memiliki kualitas bangunan yang sangat buruk. Sistem subkontrak yang disubkon secara bertingkat demi efisiensi merupakan rahasia umum pola pembangunan rumah kompleks.
Saran: Telitilah dalam menilai kualitas bangunan rumah anda. Bahkan dalam satu cluster rumah pun ada tukang yang telaten bekerja sementara ada tukang yang baru belajar 2 bulan yang lalu. Hampir dipastikan ada cela dalam setiap pembangunan rumah. Siapkan mental untuk melakukan renovasi kecil-kecilan dirumah anda.
6. Broker dan third party helper
Mitos: Broker itu membuat harga rumah 3% lebih mahal
Fakta: Belum tentu. Broker merupakan pihak yang paling mengerti mengenai jual beli rumah, dari prospek suatu lokasi, valuasi suatu rumah bahkan mengurus proses KPR.
Saran: Umumnya broker memberikan service gratis sampai transaksi terjadi. Segera hubungi broker terdekat untuk memberikan informasi rumah dilokasi yang anda inginkan. Pun jika tidak terjadi kesepakatan harga anda bisa berganti broker ataupun memutuskan tidak menggunakan jasanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar